Friday, March 28, 2014

Tentang memilih dan Golput

Posting ini direvisi karena terinspirasi dari tulisan Henry Manampiring,
Terima kasih atas inspirasinya om Piring ^^

Beberapa minggu lalu, akhirnya saya berangkat ke KUKRI Busan, untuk apply lapor diri. Sebenarnya saya sudah tiba di sini sejak satu tahun lalu, tapi baru sekarang berniat untuk lapor diri. *sungguh bukan warga negara yang baik. Mungkin beberapa teman, termasuk saya, terkadang berpendapat bahwa lapor diri itu bukan hal penting, tapi jika tiba-tiba ada perang, korea selatan diserang korea utara, karena kita tidak terdaftar sebagai warga negara Indonesia yang sedang di korea. gimana? Naudzubillah, jangan sampe ya. Tapi karena sebentar lagi Negara kita tercinta akan punya gawe, Pemilihan Umum, jika kita tidak melapor, kita akan kehilangan kesempatan untuk menjadi pemilih.

Ngomong-ngomong tentang pemilihan umum, sudahkah teman-teman punya partai, wakil, atau kandidata calon presiden yang akan dipilih nanti? Sampai saat ini saya masih galau rasanya klo ditanya masalah partai, caleg, atau calon presiden yang akan dipilih nanti. Belum ada sosok yang benar-benar saya kagumi, dan saya percaya. Media saat ini mungkin sedang marak dan ramai membicarakan Pak Jokowi, yang mendadak akhirnya menyalonkan diri sebagai Presiden. Mungkin itu bukan niat pribadi beliau, mungkin beliau dipaksa oleh pihak partai *gosipnya begitu, tapi sampai saat ini sesungguhnya kita semua beropini, yang tau cerita sesungguhnya hanya Beliau dan Tuhan yang tahu.
Bagi kita rakyat jelata di kancah politik, yang bisa kita lihat adalah hasil,dan yang bisa kita lakukan adalah, semoga yang baik-baik akan tetap berlanjut, kasihan negeri kita Indonesia ini sudah terlalu banyak masalah. Doa saya semoga Tuhan memilihkan kita dan memberi petunjuk bagi kita warga Indonesia untuk memilih orang yang cocok untuk memimpin negeri ini.

Nyambung dari lapor diri, tujuan utamanya adalah memenuhi kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik, agar kita termasuk orang yang taat aturan, dan orang yang mampu melaksanakan kewajiban, karena sejatinya kita ingin bangsa kita ini tetap menjadi bangsa yang beradab.Tentang hak dan kewajiban, kalo menuru kalian, memilih itu hak atau kewajiban? Bagi saya memilih adalah keduanya, karena di sisi lain kita berhak memilih apa dan siapa pun sesuai yang kita yakini, namun di sisi lain juga itu juga kewajiban memilihkan Indonesia kita ini yang terbaik.

Ngomong soal pilih memilih, ada teman saya yang kekeuh bakalan golput. Mereka bilang, merasa tidak ada yang baik diantara pilihan yang ada. Lantas, kita tidak melakukan apa-apa gitu? membiarkan yang jahat semakin berkuasa? so bagi mereka yang golput, jangan protes kalo nanti yang terpilih bukan orang yang tepat, karena kalian tidak melaksanakan kewajiban untuk memilihkan yang terbaik.

Bagi saya, kalo ditanya golput atau tidak, saya ikut apa kata Om Piring, saya akan memilih alternatif ketiga. Saya akan memilih yang "least evil" yang paling mending, yang sekiranya ga tambah merusak, karena toh nantinya suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita bakal dipimpin orang yang terpilih, Pemilu ini juga sebenarnya mengajarkan ke diri saya sendiri untuk tidak apatis, tidak apatis untuk negeri kita tercinta. Hampir seperempat abad kita diizinkan tinggal dan besar. Teringat suatu quote, "jangan tanya apa yang negaramu berikan untukmu, tapi apa yang bisa kamu persembahkan untuk negaramu.

Well, at last, apa pun pilihan kita, mau pilih golput, mau alternatif ketiga, intinya kita harus saling menghormati pilihan masing-masing. Pada akhirnya kita semua sesungguhnya menginginkan hal yang sama, menjadikan bangsa kita Indonesia tercinta ini bangsa yang lebih  baik, bangsa yang penuh toleransi, menjunjung demokrasi dan bangsa yang beradab.

Selamat menentukan pilihan, ^^

No comments:

Post a Comment