Monday, September 26, 2022

Selamat jalan..

Senin Kliwon, 29 Safar 1444, 26 September 2022


Selamat jalan kamu teristimewa,

Selamat kembali ke pangkuanNya.

Sudah tidak ada lagi rasa sakit, rasa sedih, yang ada hanya kasih-sayangNya di tempat yang jauh lebih baik. 

Semoga engkau lapang dan bahagia di sana. 

Sungguh Allah jauh lebih menyayangimu daripada kita semua yang ada di sini. 

Terima kasih sudah berjuang selama ini. 

InsyaAllah bertemu jika Allah menghendaki, 

Khusnul khotimah untukmu, Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. 

Aaamiin.

Al-fatihah

Sunday, September 18, 2022

About Marriage..


Suddenly I started affirming that marriage is not for me. 

With many things happened these last three months, I feel that way and this affirmation is getting stronger.

 I can't accept people can sometimes be so rude just because they're sick, or in a difficult situation. 

Being single until recently has taught me many things, especially being independent for every choice I made. 

Finding someone who has the sama frequency as mine, or even following the same life value truly not easy. Eventho my religion actually has the complete guideline about how we should live our life, but finding someone who has the same believe as me..only Allah has the answer :)

Istirahat Sejenak

Terhitung 4 bulan sejak deaktivate dan logout dari instagram. Kalau ada yang bertanya kemana, jawaban yang keluar adalah istirahat sejenak :D.
Entah kapan akan kembali, mungkin tidak dalam satu tahun ini, atau akan selamanya tutup akun? well let's see.

Yang paling terasa setelah memutuskan rehat dari instagram adalah berkurangnya screen-time secara signifikan. Salah satu godaan sepertinya ya klo ada ig, pasti ingin scroll-scroll timeline, cek discover, kepoin igs teman-teman, dll. 

Lalu klo ga di instagram mainnya kemana? 

Ternyata gantinya screen-time lain adalah twitter :D. lebih sering scroll timelinenya untuk update berita terkini, yang kontennya kadang mengarah ke link berita lengkapnya, dan banyak juga kadang thread menarik yang berisi tips kesehatan, review film, atau sekadar opini kritis tentan keadaan saat ini. 

Setelah sekian bulan rehat dari ig jadi sadar ternyata saya lebih menikmati membaca daripada melihat foto atau postingan yang kadang infonya kurang concise. Well tapi sesekali masih cek discover dan beberapa akun-akun yang saya jadikan referensi karena kontennya yang edukatif. 

Apapun medianya semoga kita selalu menemukan cara untuk belajar tanpa menguras energi, pikiran, dan perasaan ya. 

Stay happy and healthy. 


Medical Checkup

Jam 5:57, bangun kali ke-3 pagi ini. Mata ini ingin melanjutkan tidur, tapi teringat klo wajib datang ke lab untuk medical checkup rutin 2 tahunan. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya saat datang ke lab isi form ini itu, lanjut verifikasi data dan konsultasi awal adalah wajib sebelum bisa mulai prosedur checkup. Seperti 2 tahun sebelumnya kali ini paket tambahan yang kupilih adalah +50,000KRW yang termasuk pemeriksaan endoskopi untuk sistem pencernaan atas.

Setelah semua data terverifikasi, petugas akan mengarahkan kita ke ruang ganti. Di sini masing-masing akan diberikan satu set pakaian standar yang akan memudahkan proses cek-up, dan binder yang berisi lembaran-lembaran dokumen yang sebelumnya sudah terisi identitas yang akan diisi di masing-masing step pemeriksaan.

Proses pemeriksaan dilakukan dengan mengikuti arahan, masuk ruang ketika dipanggil mengikuti antrean di kursi masing-masing ruangan. 

Pemeriksaan pertama adalah cek tinggi badan, berat badan, dan tensi darah kemudian dilanjutkan dengan X-Ray. Setelah itu lanjut ke usg, cek bone density, dan pengambilan sampel darah dan urin. Untuk urin dokter akan memberikan 1 gelas kertas dan tube kaca, untuk darah, dokter akan mengambil 2 tube, btw ini terasa sakit ternyata klo kita lama ga disuntik hahahha. 

Lanjut ke pemeriksaan mata, pendengaran, kemudian body measurement, lalu ke doker obgyn yang biasanya bagi orang yg virgin hanya berisi konsultasi. 

Step terakhir adalah endoskopi, nah di bagian ini akan ada penjelasan dari dokter risiko, proses yang akan dilakukan, dan apa saja yang akan diperiksa selama endoskopi berlangsung. Lagi-lagi disuntik untuk input anestesi, dan diminta untuk meminum cairan semacam jelly untuk membantu proses input selang dan reflektor selama proses endoskopi.

Setelah 30 menit proses pemeriksaan dan terbangun dari bius, dilanjutkan dengan konsultasi dokter. Cukup kaget karena banyak banget catatan tak seperti 2 tahun sebelumnya yang hasilnya "normal". Pertanyaan pertama adalah apakah sering makan terlalu malam? makan pedas dan asam? well ternyata dari pemeriksaan terindikasi ada "reflux esophagitis", GERD, dan semacamnya. Agak kaget karena selama ini tidak pernah merasakan keluhan apa-apa hahaha.

Dari hasil ini entah psikomatis atau apa perut jadi bergejolak, merasa sadar ada yang kurang tepat yang terjadi di lambung. Ini jadi catatan diri klo ga boleh makan terlalu malam, kurangin kopi, pedas, dan asam. 

Andai saja tidak med-check mungkin tak akan sadar klo perih di perut sama mual yang kadang-kadang datang ini adalah GERD/reflux esophagitis hahaha. Sepertinya ini cara Allah mengingatkan untuk hidup lebih sehat, jaga makan dan lifestyle. 

Semoga kita semua istiqomah hidup sehat, karena kadang kita baru sadar dan mensyukuri betapa nikmatnya sehat ketika sudah dihadapkan pada kesakitan.