Sunday, September 18, 2022

Medical Checkup

Jam 5:57, bangun kali ke-3 pagi ini. Mata ini ingin melanjutkan tidur, tapi teringat klo wajib datang ke lab untuk medical checkup rutin 2 tahunan. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya saat datang ke lab isi form ini itu, lanjut verifikasi data dan konsultasi awal adalah wajib sebelum bisa mulai prosedur checkup. Seperti 2 tahun sebelumnya kali ini paket tambahan yang kupilih adalah +50,000KRW yang termasuk pemeriksaan endoskopi untuk sistem pencernaan atas.

Setelah semua data terverifikasi, petugas akan mengarahkan kita ke ruang ganti. Di sini masing-masing akan diberikan satu set pakaian standar yang akan memudahkan proses cek-up, dan binder yang berisi lembaran-lembaran dokumen yang sebelumnya sudah terisi identitas yang akan diisi di masing-masing step pemeriksaan.

Proses pemeriksaan dilakukan dengan mengikuti arahan, masuk ruang ketika dipanggil mengikuti antrean di kursi masing-masing ruangan. 

Pemeriksaan pertama adalah cek tinggi badan, berat badan, dan tensi darah kemudian dilanjutkan dengan X-Ray. Setelah itu lanjut ke usg, cek bone density, dan pengambilan sampel darah dan urin. Untuk urin dokter akan memberikan 1 gelas kertas dan tube kaca, untuk darah, dokter akan mengambil 2 tube, btw ini terasa sakit ternyata klo kita lama ga disuntik hahahha. 

Lanjut ke pemeriksaan mata, pendengaran, kemudian body measurement, lalu ke doker obgyn yang biasanya bagi orang yg virgin hanya berisi konsultasi. 

Step terakhir adalah endoskopi, nah di bagian ini akan ada penjelasan dari dokter risiko, proses yang akan dilakukan, dan apa saja yang akan diperiksa selama endoskopi berlangsung. Lagi-lagi disuntik untuk input anestesi, dan diminta untuk meminum cairan semacam jelly untuk membantu proses input selang dan reflektor selama proses endoskopi.

Setelah 30 menit proses pemeriksaan dan terbangun dari bius, dilanjutkan dengan konsultasi dokter. Cukup kaget karena banyak banget catatan tak seperti 2 tahun sebelumnya yang hasilnya "normal". Pertanyaan pertama adalah apakah sering makan terlalu malam? makan pedas dan asam? well ternyata dari pemeriksaan terindikasi ada "reflux esophagitis", GERD, dan semacamnya. Agak kaget karena selama ini tidak pernah merasakan keluhan apa-apa hahaha.

Dari hasil ini entah psikomatis atau apa perut jadi bergejolak, merasa sadar ada yang kurang tepat yang terjadi di lambung. Ini jadi catatan diri klo ga boleh makan terlalu malam, kurangin kopi, pedas, dan asam. 

Andai saja tidak med-check mungkin tak akan sadar klo perih di perut sama mual yang kadang-kadang datang ini adalah GERD/reflux esophagitis hahaha. Sepertinya ini cara Allah mengingatkan untuk hidup lebih sehat, jaga makan dan lifestyle. 

Semoga kita semua istiqomah hidup sehat, karena kadang kita baru sadar dan mensyukuri betapa nikmatnya sehat ketika sudah dihadapkan pada kesakitan. 

No comments:

Post a Comment